Kamis, 05 Desember 2013

Shalat Sunnah

  1. Shalat Rawatib:
    Merupakan shalat sunnah 2 rakaat yang dikerjakan sebelum dan sesudah shalat fardhu. Ada juga yang mengerjakan 4 rakaat dengan dua kali salam:
    • Sebelum shalat Subuh: 2 rakaat.
    • Sebelum dan sesudah shalat Zuhur: 2 rakaat.
    • Sebelum shalat Ashar: 2 rakaat.
    • Sesudah shalat Maghrib: 2 rakaat.
    • Sebelum dan sesudah shalat Isya: 2 rakaat.


  2. Shalat Dhuha:
    Merupakan shalat sunnah 2 rakaat atau lebih (bisa 4, 6, 8 rakaat; tiap 2 rakaat ditutup dengan salam) yang dikerjakan ketika matahari naik sepenggal (sekitar jam 08.00 s/d sebelum Zuhur). Pada rakaat pertama disunnahkan membaca surat Asy-Syamsu dan pada rakaat kedua surat Ad-Dhuha.

  3. Shalat Tahiyyatul Masjid:
    Merupakan shalat sunnah 2 rakaat yang dikerjakan sebelum masuk masjid. Shalat ini dilakukan untuk menghormati masjid.

  4. Shalat Tahajjud:
    Merupakan shalat sunnah 2 rakaat yang dikerjakan pada waktu malam hari (setelah shalat Isya hingga terbit fajar). Bisa juga dikerjakan 4 rakaat atau sebanyak-banyaknya (tidak terbatas; setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam). Disyaratkan harus tidur terlebih dahulu walaupun sebentar. Sebaiknya dilanjutkan dengan shalat sunnah witir 1 rakaat.

  5. Shalat Mutlak:
    Merupakan shalat sunnah 2 rakaat (minimal) yang dapat dikerjakan kapan saja (kecuali waktu yang diharamkan).

  6. Shalat Fajar:
    Merupakan shalat sunnah 2 rakaat yang dikerjakan sebelum Shalat subuh.

  7. Shalat Wudhu:
    Merupakan shalat sunnah 2 rakaat yang dikerjakan beberapa saat sesudah berwudhu, ketika sisa-sisa air wudhu yang ada di anggota wudhu masih kelihatan basah, jadi jangan sampai sudah kering baru melakukan shalat sunnah wudhu.

  8. Shalat Tasbih:
    Merupakan shalat sunnah 4 rakaat yang di dalamnya terdapat 300 tasbih. Bila dikerjakan siang hari: 4 rakaat dengan 1 salam dan bila dikerjakan malam hari: 4 rakaat dengan 2 salam.

  9. Shalat Tobat:
    Merupakan shalat sunnah 2 rakaat (bisa 4 dan 6 rakaat) yang dianjurkan Rasulullah apabila kita telah melakukan dosa dan lalu bertobat. Waktu mengerjakannya bisa kapan saja, tetapi alangkah baiknya dikerjakan pada malam hari.

  10. Shalat Hajat:
    Merupakan shalat sunnah 2 rakaat yang dikerjakan karena mempunyai hajat dan memohon agar Allah mengabulkannya.

  11. Shalat Tarawih:
    Merupakan shalat sunnah yang dikerjakan setelah shalat Isya pada bulan Ramadhan. Shalat ini bisa dikerjakan sendiri-sendiri, afdhalnya berjamaah. Bilangan rakaatnya 20 (tiap 2 rakaat diakhiri dengan salam). Sebaiknya dilanjutkan dengan shalat sunnah witir 3 rakaat (2 roka'at salam, lalu 1 roka'at salam [infishal]), bila dilaksanakan ittishal 3 rakaat dengan satu salam maka tanpa tasyahhud awal.

  12. Shalat Witir:
    Merupakan shalat sunnah penutup shalat malam yang dikerjakan di awal (jika khawatir tidak bangun pada malam harinya), pertengahan atau di akhir malam (jika percaya bisa bangun malam). Bilangan rakaatnya ganjil, minimal 1 rakaat dan maksimal 11 rakaat (tanpa tasyahud awal). Lazimnya shalat witir ini 1 atau 3 rakaat.

  13. Shalat Istisqa:
    Merupakan shalat sunnah 2 rakaat yang biasanya dilakukan secara berjamaah dilapangan untuk meminta hujan, apabila mengalami kekeringan (disertai dengan 2 khutbah).

  14. Shalat Hari Raya:
    Merupakan shalat sunnah 2 rakaat dipagi hari (dimulai dari terbitnya matahari sampai waktu zuhur) secara berjamaah di lapangan maupun di masjid yang dikerjakan pada waktu Hari Raya Idul Fitri, tanggal 1 Syawal dan Idul Adha, tanggal 10 Dzulhijjah. Pada rakaat pertama disunnahkan membaca takbir sebanyak 7 kali dan pada rakaat kedua sebanyak 5 kali. Pada tiap-tiap takbir membaca:


    Subhaanallaah,
    wal hamdu lillaah,
    wa laa ilaaha illallaah,
    wallaahu akbar.
    Artinya: Mahasuci Allah dan segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan selain Allah, Tuhan yang Maha Besar.

  15. Shalat Gerhana:
    Merupakan shalat sunnah 2 rakaat yang dilaksanakan karena ada gerhana, baik gerhana matahari atau gerhana bulan. Kalau gerhana matahari disebut shalat kusuuf, dan kalau gerhana bulan disebut shalat khusuuf. Waktu melaksanakan shalat gerhana matahari, yaitu mulai awal gerhana hingga matahari kembali seperti semula, begitu juga dengan gerhana bulan. Apabila dilaksanakan berjama'ah maka ada 2 khutbah setelahnya shalat.

Shalat Fardhu

Pengertian singkat sholat Fardhu:
  1. Shalat Subuh: 2 rakaat, sekitar jam 04.15 s/d 06.00.
  2. Shalat Zuhur: 4 rakaat, sekitar jam 12.00 s/d 15.15.
  3. Shalat Ashar: 4 rakaat, sekitar jam 15.15 s/d 18.00.
  4. Shalat Maghrib: 3 rakaat, sekitar jam 18.00 s/d 19.15.
  5. Shalat Isya: 4 rakaat, sekitar jam 19.15 s/d 04.15. 
      Dan Shalat Fardhu dapat diiringi dengan Shalat Rawatib:

     Shalat Rawatib: Merupakan shalat sunnah 2 rakaat yang dikerjakan sebelum dan sesudah shalat fardhu. Ada juga yang mengerjakan 4 rakaat dengan dua kali salam:
    • Sebelum shalat Subuh: 2 rakaat.
    • Sebelum dan sesudah shalat Zuhur: 2 rakaat.
    • Sebelum shalat Ashar: 2 rakaat.
    • Sesudah shalat Maghrib: 2 rakaat.
    • Sebelum dan sesudah shalat Isya: 2 rakaat.

Shalat

     Pengertian Shalat Fardhu

Menurut bahasa shalat artinya adalah berdoa, sedangkan menurut istilah shalat adalah suatu perbuatan serta perkataan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam sesuai dengan persyaratkan yang ada.

      Hukum dan Syarat Shalat Wajib Fardhu

Hukum sholat fardhu lima kali sehari adalah wajib bagi semua orang yang telah dewasa atau akil baligh serta normal tidak gila. Tujuan shalat adalah untuk mencegah perbuatan keji dan munkar.

Untuk melakukan shalat ada syarat-syarat yang harus dipenuhi dulu, yaitu :
1. Beragama Islam
2. Memiliki akal yang waras alias tidak gila atau autis
3. Berusia cukup dewasa
4. Telah sampai dakwah islam kepadanya
5. Bersih dan suci dari najis, haid, nifas, dan lain sebagainya
6. Sadar atau tidak sedang tidur

Syarat sah pelaksanaan sholat adalah sebagai berikut ini :
1. Masuk waktu sholat
2. Menghadap ke kiblat
3. Suci dari najis baik hadas kecil maupun besar
4. Menutup aurat

      Rukun Shalat

Dalam sholat ada rukun-rukun yang harus kita jalankan, yakni :
1. Niat
2. Posisis berdiri bagi yang mampu
3. Takbiratul ihram
4. Membaca surat al-fatihah
5. Ruku / rukuk yang tumakninah
6. I'tidal yang tuma'ninah
7. Sujud yang tumaninah
8. Duduk di antara dua sujud yang tuma'ninah
9. Sujud kedua yang tuma'ninah
10. Tasyahud
11. Membaca salawat Nabi Muhammad SAW
12. Salam ke kanan lalu ke kiri

      Yang Membatalkan Aktivitas Shalat
Dalam melaksanakan ibadah salat, sebaiknya kita memperhatikan hal-hal yang mampu membatalkan shalat kita, contohnya seperti :
1. Menjadi hadas / najis baik pada tubuh, pakaian maupun lokasi
2. Berkata-kata kotor
3. Melakukan banyak gerakan di luar sholat bukan darurat
4. Gerakan sholat tidak sesuai rukun shalat dan gerakan yang tidak tuma'ninah.

Syahadat

      Pengertian Syahadat

Syahadat merupakan asas dan dasar dari lima rukun Islam dan merupakan ruh, inti dan landasan seluruh ajaran Islam.

     Syahadat berasal dari kata bahasa Arab yaitu syahida (شهد), yang artinya ia telah menyaksikan. Kalimat itu dalam syariat Islam adalah sebuah pernyataan kepercayaan dalam keesaan Tuhan (Allah) dan Nabi Muhammad sebagai RasulNya.
Syahadat sering disebut dengan Syahadatain karena terdiri dari 2 kalimat (Dalam bahasa arab Syahadatain berarti 2 kalimat Syahadat). Kedua kalimat syahadat itu adalah:

      Kalimat Syahadat
  • Kalimat pertama :
Syahadat1.gif
ʾašhadu ʾal lā ilāha illa l-Lāh
artinya : Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah
  • Kalimat kedua :
Syahadat2.gif
wa ʾašhadu ʾanna muḥammadar rasūlu l-Lāh
artinya: dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasul (utusan) Allah.
Makna Syahadat
  • Pengakuan Ketauhudan
    Artinya, seorang muslim hanya mempercayai Allâh sebagai satu-satunya Allah dan tiada tuhan yang lain selain Allah. Allah adalah Tuhan dalam arti sesuatu yang menjadi motivasi atau menjadi tujuan seseorang. Jadi dengan mengikrarkan kalimat pertama, seorang muslim memantapkan diri untuk menjadikan hanya Allâh sebagai tujuan, motivasi, dan jalan hidup.
  • Pengakuan Kerasulan
    Dengan mengikrarkan kalimat ini seorang muslim memantapkan diri untuk meyakini ajaran Allâh seperti yang disampaikan melalui Muhammad saw, seperti misalnya meyakini hadis-hadis Muhammad saw.